Gelimang Bintang
Sorot mata itu terus terbayang
Membentuk sudut tajam dengan tatapan sayu
Bagai sebuah pagelaran wayang
Yang tak lekang oleh waktu
Perjumpaan itu terasa menyesakkan
Membungkamku seribu bahasa
Membuat hatiku acak-acakan
Membuatku semakin tak terbiasa
Bulan berganti tahun
Usai sudah segala cerita
Meninggalkan sejuta kenangan yang dihimpun
Menjadi saksi menuju cita
Dihiasi gemilang bintang
Senyum itu kembali mengembang
Di bawah langit gelap membentang
Dengan jiwa yang nyaris terbang
Sang bintang seolah berkata
Kisah ini belum tamat
‘Kan ada lagi atensi tersita
Akibat kecamuk rasa yang teramat
— Bandung, di sebuah ruang kecil di tengah hiruk-pikuk tugas yang tak bisa selesai dengan sendirinya