Hampir Tergelincir
Berjalan terkadang terasa begitu berat, seolah terdapat beban mengikati kaki. Di sisi lain, berjalan juga bisa terasa begitu ringan, seolah melayang indah di udara, diiringi bunga-bunga bermekaran. Tak berhenti sampai di sana, ada pula beberapa orang yang tak benar-benar merasakan keduanya, melainkan berada di pertengahan.
Siang tadi, setelah mencuci piring, sembari membawa beberapa peralatan makan, kakiku tanpa sengaja menginjak lantai licin. Bisa ditebak, aku sedikit tergelincir. Untungnya, tidak sampai terjatuh. Tak terbayang jika aku sampai terjatuh dan menjatuhkan pula barang-barang yang kubawa, bisa heboh seisi kos — terdengar suara gaduh tak jelas.
Aku sungguh bersyukur karena tadi aku tidak melangkahkan kakiku secara terburu-buru. Selain itu, aku pun memiliki kesadaran penuh pada saat itu sehingga aku dapat tersadar lebih cepat, mengembalikan keseimbangan dan mencegah terjadinya hal lebih buruk. Perlahan-lahan belajar menjadi pribadi lebih ‘santai’ rupanya dapat mendatangkan manfaat, salah satunya dalam kejadian ini.
Di sisi lain, dari sana, spontan aku mengucapkan kalimat-kalimat dzikr. Bisa jadi ini merupakan salah satu cara Allah SWT ‘menyentil’ku, memberi pengingat kecil agar aku senantiasa mengingat-Nya dalam segala kondisi.