Melamun Termanyun

Enyah Resah
2 min readOct 15, 2023

--

Anjing Bad Mood, from Unsplash

Memikirkan masa depan memang tak ada habisnya, pun dengan berlarut pada masa lalu — memperbesar rasa penyesalan, memperdalam palung pilu dalam dada, memahat luka yang entah kapan akan mengering. Masa depan dirahasiakan bukan tanpa alasan. Misteri kehidupan tak semuanya perlu dipecahkan dalam waktu singkat. Segalanya perlu waktu, biarkan waktu bekerja sebagaimana mestinya.

Sebagai manusia, rasa tak pernah puas sering menyelimuti diri. Ingin menjadi sempurna sesuai standar diri bukanlah perkara baru. Hal ini tak jarang memaksa seseorang melampaui batasnya, membuat rencana terlampau detail hingga kepala pening tujuh keliling ketika mendapati kenyataan tak berjalan sesuai ekspektasi.

Melamun tak selamanya buruk, tetapi akan menjadi sangat buruk jika terjadi terus-menerus, berulang dalam kurun waktu lama. Melamun biasanya terjadi tanpa sadar ketika seseorang dilanda kebosanan. Bosan bukanlah hal yang harus dirutuk mati-matian. Melalui kebosanan, kreativitas bisa dimunculkan, kebaruan bisa ditemukan, inovasi tak akan pernah mati.

Namun, tak jarang, manusia melamun sembari berandai-andai, menerka takdirnya sekarang apabila mengambil keputusan berbeda pada masa lalu, menebak gemilangnya diri kelak apabila rencana berjalan mulus. Melamun terkadang memberi jeda dan jarak antara diri dengan masa kini, menjauhkan titik diri dengan impian.

Padahal, angan-angan bisa saja menjadi nyata apabila diri berhenti melamun, segera mengambil aksi mengejar mimpi. Padahal, diri ini tak perlu melamun dan berlarut pada kesalahan kecil yang dilakukan, memunculkan bibir mengerucut (manyun) seperti Donal bebek — karakter kartun ternama pada masanya, bahkan mungkin hingga saat ini.

Sudahi lamunanmu. Kalau belum bisa, persingkat lamunanmu. Coba bangunkan jiwamu kembali, kobarkan semangatmu menuju asa. Ingat kembali apa yang ingin kamu capai, perjelas tujuanmu, perkecil lingkup fokusmu, manifestasikan harapanmu. Berhenti melamun dan mari mulai mengambil langkah kecil, sebuah aksi nyata.

--

--

Enyah Resah
Enyah Resah

Written by Enyah Resah

Tulis, tulis, tulis! Apapun, demi mengurai pikiran-pikiran yang tak jemu menghantui hari-hari sunyi.

No responses yet