Menguak Misteri di Balik Insidious: The Red Door

Enyah Resah
4 min readDec 14, 2023

--

Poster “Insidious: The Red Door”, from Movie Posters

Tumbuh tanpa kasih sayang lengkap dari kedua orang tua bukanlah hal yang mudah. Belum lagi, perpisahan sang orang tua terjadi karena sebuah perceraian dengan alasan di baliknya yang cukup pelik dan mengerikan. Saking mengerikannya, sang ibu berusaha mati-matian menyembunyikan masa lalu tersebut dari anak-anaknya. Bahkan, sang mantan suami pun tak lagi mampu mengingat masa-masa kelam tersebut karena suatu alasan.

Hal ini menimbulkan gap cukup besar antara Dalton dengan sang ayah, Josh— yang kini sudah bercerai dengan ibunya. Pada hari pertama Dalton berkuliah, tepatnya saat ia berpindah dari rumah ke asrama kampus, sang ayah berusaha setulus hati membantu mengantar dan membawakan barang-barangnya. Hingga suatu kebetulan terjadi, rupanya teman sekamar Dalton merupakan seorang wanita dengan nama Chris Winslow. Mungkin karena nama depannya, ia disalahpahami sebagai seorang pria sehingga dipasangkan sekamar dengan Dalton.

Mengetahui hal ini, Josh hendak menghadap pihak administrasi. Sayangnya, karena perselisihan yang sempat terjadi sebelum Chris memasuki kamar, Dalton sudah muak melihat wajah Josh dan mengusirnya terang-terangan dari kamar. Tanpa disadari, Dalton dengan kepribadian super tertutup rupanya cukup cocok berinteraksi dengan Chris yang sangat ekstrovert dan begitu energik. Chris selalu mempunyai cara untuk membuat Dalton lebih menikmati hidupnya sebagai remaja.

Sebagai anak jurusan seni, Dalton tak dapat dipisahkan dari lukisan. Pada hari pertamanya berkuliah, sang dosen memberi instruksi untuk melukis apapun sesuai dengan apa yang ada dalam jiwa/pikiran setiap individu. Setelah mencoba menyelami diri lebih dalam selama beberapa detik sesuai waktu yang diberikan dosen, Dalton tanpa ragu menggores alat lukisnya pada sebuah kanvas hingga terbentuk sebuah lukisan, tepatnya gambar sebuah pintu. Ia pun tak mengerti apa arti lukisan tersebut.

Dalton dengan ketakutannya terhadap kegelapan telah berusaha mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi, salah satunya dengan membawa lampu kecil. Sayangnya, gelap gulita tetap dapat menembus masuk hari-harinya, membuatnya mengalami mimpi buruk berhubungan dengan lukisan yang ia buat. Perlahan-lahan, hari demi hari, langkahnya selalu membawanya lebih dekat dengan misteri yang selama ini membuatnya penasaran, melengkapi lukisannya dengan makna-makna baru — termasuk tanpa sengaja menggoreskan darahnya pada lukisan yang semula hanya berwarna hitam dan putih.

Di tengah perjalanannya, ia bertemu dengan arwah-arwah penasaran di kampus, beberapa di antaranya memberikan sebuah pesan singkat kepada Dalton. Sayangnya, ia masih belum dapat memahami arti kalimat tersebut. Hal ini tidak dilakukan Dalton seorang diri. Setelah mengalami kejadian-kejadian aneh, dengan sedikit deskaan, ia memberanikan diri menceritakannya kepada Chris. Sejak saat itu, Chris berusaha semaksimal mungkin membantu Dalton memecahkan misteri tersebut, mulai dari mengumpulkan informasi dari internet, hingga menemani Dalton “menjelajah”.

Di sisi lain, sang ayah, Josh, merasakan kejanggalan dalam dirinya, ada sesuatu yang dirahasiakan darinya. Ia telah mencoba menggali hal ini dari orang-orang di sekitarnya, tetapi mereka terus-menerus bungkam. Hingga akhirnya ia memutuskan bertindak sendiri, mulai dari mencoba membongkar lemari sang ayah dan menemukan foto-foto misterius, hingga mencari data riwayat medis ayahnya di sebuah rumah sakit. Berbekal informasi-informasi yang ia temukan, ia mulai menemukan benang merah.

Rupanya, segala yang terjadi padanya selama ini berhubungan dengan sang anak, pun sang ayah. Tanpa pikir panjang, ia bergegas menuju rumah sang mantan istri, Renai. Dengan sedikit paksaan, Renai akhirnya berterus terang. Hal ini membuat Josh cemas, ia merasa ada yang tak beres dengan sang putra, Dalton. Ia segera mengusahakan upaya terbaik, dibantu oleh sang mantan istri. Dengan penuh perjuangan dan beberapa jumpscare, akhirnya Josh bisa bertemu Dalton di suatu “dunia”.

Diiringi pilu pengorbanan sang ayah, akhirnya Dalton mampu keluar dari dunia mengerikan tersebut. Tak hanya sampai di sana, pergulatan antara hidup dan mati sang ayah kini berada di tangan Dalton. Kecekatan tangan Dalton beradu dengan detik waktu yang terus berputar. Pada setiap adegan film, penonton dibuat semakin penasaran dan menggebu ingin terus mengetahui kisah di balik setiap misteri.

Dari film ini, aku belajar bahwa sedalam apapun rahasia kelam dikubur, cepat ataupun lambat hal tersebut akan terkuak, bahkan dengan cara yang tak pernah disangka sebelumnya. Di sisi lain, hubungan batin antara orang tua dan anak memang tak bisa dipungkiri, ada begitu banyak hal yang hanya dapat dimengerti keduanya. Tak hanya itu, kita harus bijak dalam menghadapi rasa penasaran yang menggebu, ada kalanya kita boleh mengikuti rasa penasaran tersebut didorong dengan keberanian tinggi. Namun, ada pula batas yang sebaiknya tak ditembus, apalagi dengan gegabah.

Dunia ini memang menyimpan begitu banyak misteri. Tak semuanya harus kita pecahkan. Perlahan-lahan, jika kita ditakdirkan untuk mengetahuinya, semesta akan membawa kita semakin dekat dengan kebenaran. Tak segala hal di dunia ini dapat dipaksa sesuai kehendak kita. Bijak mengetahui kapan harus melangkah maju, berhenti, dan berbalik mundur merupakan bekal penting dalam menjalani kehidupan.

--

--

Enyah Resah
Enyah Resah

Written by Enyah Resah

Tulis, tulis, tulis! Apapun, demi mengurai pikiran-pikiran yang tak jemu menghantui hari-hari sunyi.

No responses yet