Pertama Terakhir

Enyah Resah
1 min readMar 26, 2023

--

Saat melihat judul tulisan ini, mungkin akan muncul kerutan pada dahimu. Ya, mengernyitkan dahi atau memicingkan mata sebagai pertanda hadirnya kebingungan dalam dirimu.

Dua kata dengan makna kontras, layaknya kisah-kisah pengisi hidupku selama ini. Terkadang sulit untuk dipercaya, tetapi nyata adanya. Ya sudah, tak mengapa. Life goes on. Segala keanehan patutlah dicerna bulat-bulat, tanpa perlu dipertanyakan terlalu dalam.

Kata pertama, “Pertama” sebagai simbol tulisan pertamaku dengan akun Medium ini. Berikutnya, “Terakhir” sebagai bentuk harapan segala bentuk penundaan dalam diriku berakhir di sini, berganti dengan kebiasaan-kebiasaan baik, menjelmaku menjadi pribadi konsisten — setidaknya konsisten menulis di akun ini.

Sebenarnya, aku pun tak begitu yakin hal apa saja yang akan aku tuangkan di sini. Namun, yang aku tahu, akun ini akan menjadi mediaku melepas segala resah, mengenyahkan segala ragu dalam diri, membuatku merasa lebih “bebas”.

Apa pun isi tulisanku nantinya, baik berupa curahan hati atau sekadar mentranslasi hal acak dalam kepala ke dalam bentuk kata-kata, kuharap ada suatu manfaat yang dapat aku rasakan — syukur-syukur juga manfaat bagi pembaca. Terakhir, kuharap harapan kecil itu tak hanya berakhir menjadi sebuah harapan, tetapi dapat bertransformasi menjadi sebuah kenyataan yang memicu timbulnya senyuman. Ya, semoga.

--

--

Enyah Resah
Enyah Resah

Written by Enyah Resah

Tulis, tulis, tulis! Apapun, demi mengurai pikiran-pikiran yang tak jemu menghantui hari-hari sunyi.

Responses (1)