Terbawa Mimpi

Enyah Resah
2 min readOct 15, 2023

--

Kucing Tertidur, from Unsplash

Beberapa jam sebelum tidur, aku bertukar banyak cerita dengan seseorang dalam perjalanan menuju Bandung. Dalam obrolan tersebut, kami membicarakan seputar creepy pasta — sekumpulan kisah seram yang sempat booming pada masanya. Sepertinya karena itulah aku memimpikan salah satu sosok di dalamnya.

Di saat yang bersamaan, aku benar-benar merindukan sosok ibu dan bapak, khususnya ibuku. Biasanya, saat aku mulai ‘putus asa’ dalam mempersiapkan ujian, ibu dengan sigap menghampiriku membawa kudapan ringan dan mengelus punggungku sembari memberi ucapan semangat. Hal tersebut sukses kembali mengisi dayaku dan meningkatkan semangat, serta motivasiku.

Sayangnya, di tengah perantauan ini, perlakuan serupa hanya bisa disampaikan melalui media sosial sehingga mau tidak mau rasa rinduku harus ditahan entah sampai kapan. Aku harus memperkuat diri sendiri sembari terus mengingat mimpi dan kedua orang tuaku yang akan selalu mendukungku sampai kapanpun.

Kurang lebih pukul 3 dini hari, aku terbangun dari tidurku. Dengan jelas aku mengingat, aku menyebutkan ‘Astagfirullah, ibu!’ sebagai kalimat pertama yang aku ucapkan pada hari itu. Aku mengucapkan kalimat itu dengan cukup kencang, aku sedikit khawatir tetangga kosku akan mendengarnya. Untungnya, sepertinya tak ada kehebohan yang kubuat dari kejadian itu.

Singkat cerita, aku memimpikan ibu dan sesosok menyeramkan. Oleh karena itu, kalimat tersebut keluar dari mulutku. Saat terbangun, tentu aku merasa sedih karena saat di rumah, jika aku gelisah dan terbangun histeris seperti itu, pasti orang tuaku, khususnya ibu datang menghampiriku sambil menenangkanku. Namun, kini secara fisik aku sendirian di dalam kamar.

Karena kamar mandiku berada di luar, aku cukup maju-mundur ingin pergi ke sana karena aku takut apa yang ada di mimpiku akan menjadi kenyataan. Akan tetapi, karena rasanya tak dapat menahan lagi, aku memberanikan diri pergi ke kamar mandi. Alhamdulillah-nya, tak ada sedikit pun hal janggal, semuanya tampak biasa saja. Aku bersyukur kejadian mengerikan tadi hanya ada dalam mimpi. Mungkin aku terlalu kelelahan sebelum tidur sehingga aku tidak sempat berdoa dan memimpikan hal buruk.

--

--

Enyah Resah
Enyah Resah

Written by Enyah Resah

Tulis, tulis, tulis! Apapun, demi mengurai pikiran-pikiran yang tak jemu menghantui hari-hari sunyi.

No responses yet