Yang Dicari Hilang

Enyah Resah
1 min readOct 15, 2023

--

Tanda di Jalan, from Unsplash

Jumat lalu libur. “Libur”. Sebenarnya tidak benar-benar libur karena terdapat ujian tengah semester take home dengan tenggat waktu 2 minggu. Selain itu, ada presensi yang harus dilakukan pada rentang waktu tertentu. Akan tetapi, karena tidak perlu datang ke kampus, sebagian besar mahasiswa di kelasku menganggap hari itu libur.

Karena “kosong” dan kebetulan melihat kamarku yang begitu berantakan sebagai dampak tingkat stres membludak pada minggu UTS (Ujian Tengah Semester) lalu, aku memutuskan membersihkan dan merapikan kamarku. Sayangnya, aku lagi-lagi ceroboh. Sepertinya tanpa sengaja aku meletakkan smartphone-ku di dalam box atau laci. Yang jelas, aku tak bisa menemukannya — bahkan hingga detik tulisan ini dibuat.

Awalnya, kupikir hidup tanpa smartphone akan membuat hari-hariku super membosankan, ditambah 2 hari ke depan adalah weekend. Namun, rupanya ketiadaan smartphone justru membuatku menjadi lebih produktif karena sumber distraksiku pun turut menghilang. Berbekal laptop, aku bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan yang sudah lama tercatat dalam to do list-ku.

Meski terkesan seperti sebuah hal yang menyedihkan, aku bersyukur mendapat kesempatan ‘hidup tanpa HP’ secara tidak langsung. Dari sini, aku bisa mengambil kesimpulan bahwa smartphone merupakan salah satu distraksi terbesarku.

--

--

Enyah Resah
Enyah Resah

Written by Enyah Resah

Tulis, tulis, tulis! Apapun, demi mengurai pikiran-pikiran yang tak jemu menghantui hari-hari sunyi.

No responses yet